[KyuJin Series] Vignette – 3 Ways to Make You Obedient (step 1)

3 Ways to Make You Obedient

step 1

Make You Feel Guilty

Author: GSD

Cast: Cho Kyuhyun, Cho Songjin.

Rating: PG 13

Length: Vignette

Berjam-jam duduk santai menggambar banyak sketch ternyata membuat Songjin benar-benar mati bosan. Beberapa gambar dihasilkannya, tapi tidak ada satupun yang membuatnya tertarik dengan gambarnya sendiri.

Sedang Kyuhyun dimejanya, terlihat tenang dengan computer yang menutupi setengah wajahnya. Tampak santai dan begitu menikmati. Dari balik bulu mata lentiknya, Songjin melirik Kyuhyun didepannya diam-diam.

Pria itu benar-benar… jika sudah berhadapan dengan pekerjaannya segalanya dapat dilupakannya. Kyuhyun menjelaskan kepada Songjin tadi, bahwa dia sedang mengerjakan pekerjaan yang dilalaikannya belakangan ini. mungkin itulah yang membuatnya tampak serius.

“Kyu, aku mau susu~” sedikit jahil, Songjin mencoba peruntungannya dengan mengerjai Kyuhyun. Tapi perkiraannya sangat tepat. Kyuhyun tidak berkata apapun selain mengiyakan permintaannya, melesat pergi dan tidak lebih dari 15 menit, segelas susu cokelat hangat telah ada diatas meja kerja Songjin.

Belakangan ini Kyuhyun tampak berbeda. Lebih jinak, lebih penurut, lebih sabar. Jelas tidak menunjukan bahwa itu adalah Cho Kyuhyun yang dikenalnya.

Belum sampai susu digelasnya habis, Songjin sudah berbicara lagi, “aku mau buah~”

“buah apa?”

Songjin diam menimbang lama, “strawberry.” Lalu dalam sekejab, Kyuhyun telah meninggalkan kursinya lagi.

Cukup lama tidak kembali, Songjin dikejutkan dengan kehadiran Kyuhyun dihadapannya secara tiba-tiba, “kita tidak punya strawberry. Hanya ada kiwi dan apel. Kau mau kiwi dan apel ini, atau tetap strawberry?”

Songjin mengulum bibir bawahnya lama. Menimbang lagi sambil memandangi Kyuhyun, “Strawberry—“ jawabnya ragu. Dan benar saja, lagi-lagi Kyuhyun mengejutkannya dengan beranjak dari hadapannya seketika, “Yaa! Kemana??” Songjin ikut beranjak pergi mengekori Kyuhyun.

“kita tidak punya strawberry. Kalau kau ingin strawberry kita harus membelinya kan?”

“kita?” kening Songjin berkerut heran, namun keanehan itu datang lagi saat Kyuhyun menggeleng cepat, “tidak tidak. Aku. Kau tunggu disini.”

Rahang Songjin tejatuh begitu saja mendengarnya. biasanya Kyuhyun pasti akan menyeret dirinya juga untuk ikut bersamanya. kapan pernah Kyuhyun rela bersusah-payah seorang diri dan terima dengan lapang dada jika dirinya kelimpungan diluar rumah, dan Songjin hanya bermalas-malasan menunggunya sambil menonton televisi dengan santainya? Tapi ini, Kyuhyun benar-benar melesat pergi menjalankan kata-katanya sendiri. sebelum pria itu benar-benar lenyap, Songjin segera melesat juga mengikuti Kyuhyun, “tunggu-tunggu! Tunggu!!” ujarnya bersuara lebih kencang agar Kyuhyun jauh didepannya mendengar.

“kenapa lagi? tunggu saja. aku akan langsung kembali setelah mendapatkannya!” Kyuhyun mendadak berhenti berlari, membuat Songjin sekonyong menubruk punggung pria itu—membuat hidungnya terasa ngilu, “A—aku” ingin berbicara lagi, tapi lidahnya seperti kaku.

Yang dilakukannya hanyalah memandangi Kyuhyun sesekali sambil menggosoki ujung hidungnya yang terasa perih.

Entah bagaimana ceritanya Kyuhyun dapat benar-benar terlihat polos kali ini tanpa ada tanduk yang menyembul diatas kepalanya. Tanpa ada lidah tajamnya selama lebih dari 48 jam belakangan ini.

Jelas saja itu membuat Songjin bertanya-tanya. Kyuhyun benar-benar seperti bukan seorang Cho Kyuhyun.

“aku tidak jadi ingin strawberry. Apel saja!” lalu Songjin mengigit apel hijau ditangannya menghidari kegugupan. “aku lapar! Buatkan aku sesuatu!”

“buatkan kau ses—“ Kyuhyun sempat terkejut sesaat, namun tak lama kesadarannya yang menguap itu seakan kembali, “oke.” Putusnya cepat. Membawa Songjin untuk duduk dimeja bar untuk menunggunya membuat sesuatu.

Terang saja Songjin lagi-lagi mengaga tolol. Kyuhyun mengaduk-aduk kulkas setelah mendudukannya dikursi. Pria itu benar-benar bertingkah seperti dia dapat membuat sesuatu. Sesuatu yang layak dimasukan kedalam perut bukannya bak sampah.

Mengamati Kyuhyun dalam diam, Songjin benar-benar terus-terusan menelan komentarnya mengenai pekerjaan Kyuhyun kali ini yang tampak berantakan. Entah apa yang ingin dibuat Kyuhyun. Tapi dia benar-benar mengacak seluruh dapur. Apron pink yang biasa dipakai Songjin kini melekat ditubuh pria itu. Terlihat… tidak pantas sebenarnya.

“Ramyeon—“ Songjin bersuara. Tapi belum selesai dia berbicara Kyuhyun sudah menyelanya, “No. Tidak boleh ada mie instan kali ini.”

Songjin kembali diam. Buyarlah sudah seluruh kata-kata yang berbaris dipangkal lidahnya. Kyuhyun bukan sedang berbicara memberikan persetujuan tapi lebih menunjukkan kekuasaannya kali ini. tidak dapat ditawar apalagi dibantah.

“terserah kau sajalah—“ Songjin memutar bola mata. Entah berapa lama dia diam membaca majalahnya. Hidungnya kini mencium aroma mengguggah. Matanya mengerjab saat mendapati sesuatu.. seperti..entahlah bentuknya benar-benar seperti muntah-muntahan sapi. “sup labu,” Kyuhyun menyengir kuda begitu polosnya.

Baiklah, makanan yang disebutnya sebagai sup labu ini memang tercium ‘layak makan’ dihidungnya. Tapi dimatanya benar-benar membuat selera makannya lenyap. “sup.. la-bu?”

Kyuhyun mengangguk sambil melepaskan apron ditubuhnya. “begitu yang tertulis disini.” dia menunjukan sebuah resep dari ponselnya.

Ahh— kepala Songjin lantas bergerak mengangguk canggung. Jika hanya untuk membuatnya terkesan, Kyuhyun cukup cerdas dengan caranya membuat Songjin kini tampak semakin tolol. “sup labu.” Songjin tampak ragu untuk menyendok— memasukan muntah-muntahan… makanan.. itu kedalam mulutnya.

“mana mi—“ Songjin dikejutkan lagi dengan segelas air putih dihadpaannya. Hidungnya kembang kempis memperhatikan Kyuhyun sebal. Pria itu benar-benar seperti sedang mengajaknya bergulat atau entah apa. “aku bukan ingin berkata mana minumku!” dengusnya sebal.

Merasa sedikit konyol karena pada kenyataannya, dia memang ingin berkata seperti itu tadi saat tidak mendapati minumannya diatas meja. Ingin membuat Kyuhyun sebal dan berakhir marah lalu kembali bersikap seperti sediakala. Setidaknya.. begitulah rencananya tadi.

“maksudku.. mana milikmu?” Songjin mencoba bersikap acuh.

Mengacuhkan segalanya yang sedang menyudutkannya bahkan pandangan Kyuhyun kali ini yang tampak polos namun mengintimidasi disaat yang sama. “berhenti memperhatikanku seperti itu! Kau seperti ingin memakan..ku” ujarnya semakin lama semakin melemah.

Kyuhyun benar-benar membuatnya mati gaya.

Memilih menghindari kecanggungan lagi, Songjin mempertaruhkan nyawa menyendok sup labu ala kadarnya buatan Kyuhyun yang sedikit terlihat menjijikan itu.

Wajahnya mengernyit merasakan cairan kental berwarna oranye itu dilidahnya. Panas bercampur rasa asin yang agak tidak normal untuk manusia.. tapi toh walau begitu Songjin tetap diam.

“kau tidak ingin bertanya apa ini enak atau tidak?”

“aku tahu itu tidak enak karena itu aku tidak membuatnya untukku.” Kyuhyun menjawab dengan polosnya— membuat Songjin seketika menyemburkan makanan itu dari mulutnya. “Yaa!”

“tapi kau bilang tadi kau kan lapar. Kau menyuruhku membuatkanmu sesuatu. Kau tahu dapur bukan kapasitasku, jadi saat kau menyuruhku, kau pasti tahu jika apapun makanan yang dihasilkan olehku pasti akan terasa mengerikan.”

Songjin terdiam. Mengulum lidahnya dan puluhan kata-katanya. Memikirkan baik atau tidaknya untuk dikatakan, tapi otaknya benar-benar sudah tersumbat untuk menghasilkan pemikiran apapun.

Pun dirinya sendiri. sudah merasa jengah dengan perubahan sikap Kyuhyun yang drastis belakangan ini. diletakkannya sendok diatas meja setengah membanting, sambil matanya mengarah pada Kyuhyun sinis, “katakan saja apa motivasimu kali ini. aku benar-benar sudah bosan dengan segala sikapmu selama ini. kau ingin membuatku berhenti mengomel, berbicara atau apa? Kau terlihat mencurigakan kau tahu?”

Selepas Songjin berhenti berbicara, Kyuhyun menarik nafasnya panjang dan membuang perlahan. Senyum tipisnya tampak kaku pada mata Songjin. Jelas pasti Kyuhyun sedang merencanakan sesuatu. Jelas.

“kau berubah!” Songjin menghentakkan suaranya. Kyuhyun menghela nafasnya lagi, “kemarin kau bilang aku berubah. Sekarang kau bilang aku berubah. Aku merasa seperti power rangers yang dapat berubah-ubah.” Pria tinggi itu menggosok wajahnya sendiri tampak putus asa.

“apa yang kau rencanakan kali ini?!”

mata bulat besar Songjin seharusnya membuat Kyuhyun merasa tersudut. Tapi pria itu hanya memandanginya santai sambil menggidikkan bahu.

Sambil melipat apronnya dan memasukan itu kedalam laci counter kitchen setnya, bibir Kyuhyun bergerak pelan, “mencoba membuatmu terkesan, lalu merasa bersalah. Setidaknya setelah itu aku bisa memanfaatkanmu dan membuatmu sedikit melunak. Kau tidak keras kepala dan terus menginginkan proses melahirkan normal yang membuat 80% nyawamu terancam, berada diujung tanduk.”

“Mwo?!” Songjin melebarkan dua matanya terkejut dengan rahang terjatuh.

Kyuhyun tersenyum kecut dari balik mesin pencuci piring otomatis didapur mereka, “apa aku sudah berhasil? Atau atau aku harus berusaha lebih keras lagi?”

Songjin mengerjabkan matanya, memandangi Kyuhyun heran tidak habis pikir. Dia benar-benar melupakan sup labunya kali ini. menggelengkan kepala lantas turun dari kursinya.

“kita sudah sepakat untuk tidak membahasnya lagi!”

“benarkah? kapan aku pernah menyetujui kesepakatan sepihak itu?”

Kyuhyun melemparkan pandangan menyudutkannya kepada Songjin hingga wanita itu mati kaku ditempatnya.

“kau aneh, Kyuhyun-ah! Kau tahu? Mungkin obatmu habis— segeralah datangi rumah sakit!”

Songjin meninggalkan meja dan makananya menuju dapur. Membiarkan Kyuhyun berbicara—setengah berteriak, “aku serius Songjin!!”

“aku juga serius!!” Songjin membalas berteriak karena lokasinya kini telah berjauhan dari Kyuhyun didapur, dan dirinya mendaki tangga menuju lantai 2. “kita tidak akan membahasnya!” ujarnya kencang mencoba acuh.

“oh kita akan terus membahasnya sampai kau bosan sayang—“

“tidak akan!”

“aku akan berhasil. Aku tidak pernah gagal kau tahu itu—. Kau akan merasa bersalah dan mendengarkan kata-kataku nanti!”

“teruslah berdoa agar itu benar-benar terjadi!!”

bersama dengan itu, suara debuman terdengar jelas saat Songjin menutup pintu kamarnya begitu saja. mengejutkan Kyuhyun, tapi toh tidak membuat pria tinggi itu berhenti berbicara. “aku akan berhasil Songjin! Aku tidak pernah gagal!” ujarnya lebih kencang. Seperti Songjin masih dapat mendengarnya saja dari dalam kamarnya yang kedap suara itu.

“aku tidak pernah gagal….” Lirihnya menghela nafas putus asa. “kau lihat saja nanti!”