[KyuJin Series] The Text Message

Ficlet

Cho Kyuhyun | Cho Songjin | Cho Hyun Gi 

“—Um.. Hyung?”

“Yeah Yeah. Aku setuju. Lakukan saja—“

adalah jawaban kesekian kali, lengkap dengan kibasan tangan, ketika Henry berhenti menjelaskan didepan Kyuhyun serta beberapa pegawai lain termasuk Siwon, Gyuwon dan Choi Ki Ho yang kebetulan datang, karena sebelumnya mengambil alih seluruh pekerjaan milik Kyuhyun selama pria tinggi itu memutuskan untuk berada dirumah saja setelah Songjin kembali dari rumah sakit.

Anggukan canggung kembali Henry berikan. Namun lirikan tajam Siwon, Gyuwon dan Choi Ki Ho sungguh nyata tak bisa ditutupi lagi. Mereka terlampau jengkel. Kyuhyun tak pernah bersikap semestinya selama duduk dikursi ruang rapat hari ini.

Siwon sungguh yakin, tangan Kyuhyun dibawah meja adalah untuk menyembunyikan sesuatu. Ponsel.

‘kau harus kembali lebih cepat kali ini!!’

pesan singkat dari Songjin. Jari-jari Kyuhyun cepat bergerak-gerak diponsel layar sentuhnya.

‘aku baru datang. Rapat baru saja dimulai. Sudah berbulan bulan aku tidak datang, pegawaiku membutuhkanku’

kirim.

Kyuhyun mengangkat kepalanya untuk memerhatikan penjelasan Henry mengenai pendapatan dan pengeluaran per-tri semester perusahaan. Namun tak lama, ponselnya bergetar. Kepala yang baru saja naik tadi, lantas ditundukkan lagi.

‘aku juga membutuhkanmu.’

Kyuhyun tidak sadar, baru saja menyengir lebar bagai orang tolol. Tidak ada yang lucu dari penjelasan pengeluaran perusahaan, yang bulan ini sedang naik drastic karena pembangunan gedung sebuah sekolah yang sedang Siwon dan Kyuhyun rencanakan untuk anak-anak berprestasi namun kurang mampu.

Belum sampai Kyuhyun sempat mengirimkan pesan jawaban, ponselnya bergetar lagi. Pesan singkat masuk lagi. Nama yang sama tertera dilayar ponsel Kyuhyun.

‘kau harus kembali sebelum petang.’

‘aku harus bekerja. Bagaimana aku bisa membiayai hobi menggilamu kalau aku hanya bersantai dirumah?’

Kirim.

Kyuhyun mengangkat wajah. Bertingkah santai memerhatikan proyektor dihadapannya sambil mengusap dagunya. Terasa kasar— dia nyaris tidak pernah bercukur setelah Songjin membandingkannya dengan pemain 007 tahun 90’an Pierce Brosnan— menurut Songjin, janggut tipis adalah daya tarik baru bagi para pria, lantas wanita itu memaksa Kyuhyun agar tidak bercukur hanya untuk melihat bagaimana rupa seorang Cho Kyuhyun dengan janggut tipis.

‘katamu kau akan bekerja dirumah?’

‘aku berubah pikiran. Tidak efisien. Kantorku lebih nyaman’

‘……. Bagaimana dengan lingerie?’

Kyuhyun tersedak oleh tawanya sendiri. tak satupun dari kepala didalam ruang rapat itu yang tidak menoleh— untuk memeriksa atasan tampan namun sedang hilang kecerdasan dan sebagian kesadaran kali ini. “aku baik-baik saja.” jelas Kyuhyun mengibaskan tangan sambil tersenyum canggung. “lanjutkan.” Perintahnya.

‘apa itu artinya kau setuju untuk memasang alat pencegah kehamilan?’

‘tidak.’

Songjin menjawabnya lebih cepat dibandingkan pesan-pesan singkat sebelumnya. Kyuhyun tersenyum tipis penuh kemirisan setelahnya. Kecewa setelah diterbangkan tinggi, namun sungguh keputusannya telah bulat— masih kuat hingga saat ini, bahwa dia tidak akan menyentuh Songjin, sampai Songjin setuju untuk memasang alat pencegah kehamilan.

Kemungkinan terjadi pre-eklampsia masih terlalu besar. Jika itu sama artinya dengan memperkecil kemungkinan mereka untuk memiliki anak lebih dari satu, maka Kyuhyun telah bersiap. Toh Hyun Gi sudah lebih dari cukup untuknya.

 

‘then still.. I won’t touch you’

Kyuhyun diam menimbang beberapa saat tak seperti biasanya, saat dia langsung mengirim apa yang telah dituliasnya. Helaan nafasnya menggerakkan selembar kertas diatas meja didepannya saat setelah beberapa detik, Kyuhyun lalu menyentuh perintah kirim.

‘kau akan melakukannya. Kau tidak bisa menahannya terlalu lama.’

‘aku sudah melakukannya dulu saat awal pernikahan, ingat? Kkk~’

 

‘aku akan membuatmu melakukannya.’

 

Kyuhyun tersentak ditempatnya. Kakinya yang panjang sempat menubruk meja, membuat beberapa gelas diatasnya gergoyang oleng. Matanya membulat melihat ulang layar ponsel. Songjin pasti menghabiskan seluruh persediaan keberaniannya untuk bicara segamblang ini.

Hanya untuk membuatnya pulang? Ini bukan khas Park Songjin. Songjin masih saja bukan seperti Songjin yang Kyuhyun kenal. Songjin masih berbeda.

 

‘siapa yang mesum kali ini?’

 

Kyuhyun serius mengetikkan kalimat tersebut terburu-buru. Terlalu cepat dengan kening berkerut seolah itu adalah sebuah kasus yang perlu mendapatkan konsentrasi penuh didalamnya.

‘dengar, kalau Hyun Gi sedang tidur, lebih baik kau ikut tidur. Jangan berisik. Jangan ganggu aku. Aku pulang larut. Jangan tunggu aku tidur saja lebih dulu.’

Baru Kyuhyun mengetik pesannya dan mengirimkan. Baru saja konsentrasinya dialihkan, ponselnya bergetar diatas meja.

Maka Kyuhyun memejamkan mata ketika menarik napas panjang, mengulur kesabarannya.

Park Songjin Park Songjin. Didalam kepalanya Kyuhyun sungguh sedang meremas tubuh Songjin hingga menjadikkannya gulungan terkecil.

Dengan enggan tangannya terulur menggapai ponselnya. Membuka aplikasi pesan singkat, lantas tak sampai setengah detik, wajah enggan itu berganti dengan luapan tawa.

‘seseorang mencoba lemon untuk pertama kalinya. Dia menangis setelahnya, tapi aku terus memberikannya. Pulanglah, dirumah ramai sekali dengan bocah ini. kau tahu ini akan lebih menyenangkan!!’

Kyuhyun menarik napas membuang rasa nyeri diperutnya. Tangannya bergerak lagi diponselnya selama 4 detik saja, ponsel itu telah kembali tergeletak diatas meja.

Kyuhyun kembali memerhatikan Henry dengan sisa tawanya. Mengabaikan pandangan jengkel ayahnya, Siwon maupun Gyuwon— bertopang dagu memusatkan konsentrasinya kali ini.

’40 menit lagi. Jangan lupa lingerie-mu!’