Triple Alphabet Drabble — M

M

Melting

 

Suara tangisan Hyun Gi membuat Songjin yang berada diruang kerjanya dilantai 3 langsung melesat turun ke lantai 2 terburu-buru. Hyun Gi pasti terkejut karena terbangun dari tidur singkatnya. Itu bukan hal yang aneh walau tetap saja, Songjin tak pernah suka membiarkan Hyun Gi menangis terlalu lama.

Namun, kekhawatiran Songjin langsung menurun drastic saat telah menemukan Kyuhyun berada dikamar Hyun Gi— sedang bersandar diranjang box bayi itu memajukan wajahnya behadapan dengan wajah Hyun Gi.

“can you say Appa?” pinta Kyuhyun penuh harap, namun Hyun Gi hanya menjawabnya dengan dengungan bermain liur. Kyuhyun mendesah pelan, “you know, sometimes when you look at me you must wanna say that ‘woah, that man hate me so much’ right? But honey, here’s the truth, I love you so much. to the moon and back. More than anything. Even more than I love myself, and we all know how much I love myself. Grow up faster so I can see you running around the home, hear you screaming, calling me daddy. Okay?”

END

---

 Memory

Choi Ki Ho sedang memutar video lama diruang santai. “Hey, lihat ini!!” sambil tertawa Choi Ki Ho menunjuk televisi dengan remote. Terdapat tiga orang balita pendek, dan gemuk. Dua lelaki, satu perempuan.

ketiganya berteriakan ketika Kim Dong Ah menyemprotkan air ketubuh mereka. Namun bukan itulah yang membuat Choi Ki Ho tertawa. Gadis kecil dan salah satu bocah laki-laki itu penyebabnya. Mereka tak menggunakan celana dalam mereka dengan semestinya untuk menutupi bagian bawah tubuh namun malah melepaskan celana itu dan memakainya sebagai topi.

“ini bagian yang paling aku suka!” Siwon tertawamembekap mulutnya sendiri. tak lama dua balita konyol itu menari kompak menggerakan bokong mereka didepan kamera.

Dua orang korban utama disana yakni Kyuhyun dan Songjin tak lagi bisa berbicara. Tak lagi mampu mengangkat wajah dan hanya bisa diam. Bersumpah didalm hati akan menghabisi Siwon yang memiliki ide menonton video lama ini lagi.

END

---

 Morning

Kyuhyun terkejut ketika terbangun dipagi hari, melihat sepasang mata Hyun Gi sedang mengamatinya dalam diam. Berkedip seolah menyimpan puluhan pertanyaan namun tak memiliki nyali untuk mengutarakannya.

“kau sudah bangun?” sambil mengacak wajahnya, perlahan Kyuhyun duduk diranjangnya— menghadap kesudut ruangan sebagai tempat tidur milik Hyun Gi lainnya, jika Songjin sedang ingin membawa bayi itu tidur bersama dikamar mereka. “sejak kapan kau bangun?”

kedipan lain Hyun Gi menjawab Kyuhyun, “lebih dulu dariku? kenapa tidak membangunkanku?? Sedang melakukan observasi pada Ayahmu sendiri??”

hening. Keduanya saling berpandangan serius. namun tak lama, Kyuhyun lah yang menyatakan kalah dengan tertawa tipis ketika Hyun Gi tersenyum padanya. “itu senjata andalanmu, huh? Nappeun!”

END