Triple Alphabet Drabble — T

Triple Alphabet Drabble – T

T- Tall

Songjin tak bisa berhenti menggerutu. Kegiatan menonton konser yang dilakukannya bersama Siwon, Gyuwon serta Kyuhyun hanyalah ilusi baginya— mengingat para penonton yang berdiri, dan tubuhnya tak seberapa tinggi, membuatnya hanya sanggup menonton punggung-punggung saja.

Songjin mendesis sinis alih-alih iri pada Gyuwon dan Siwon yang dapat terlihat manis serta nyaman disaat bersamaan karena keduanya dapat saling berangkulan. Tinggi mereka tak berbeda jauh. Tidak sepertinya dan Kyuhyun.

“ah, nyamannya.” dan gerutuan Songjin semakin menjadi ketika mendapati Kyuhyun menyandarkan lengan diatas kepalanya seolah kepalanya memang disediakan untuk sandaran gratis bagi lelaki tinggi tersebut. Dan ini sudah kesekian kalinya omong-omong.

“Kyuhyun-ah—!!”

“woah!” Kyuhyun tampak terkejut, “sepertinya ada yang memanggilku.” Dia membuang pandangan kesekitar lapangan bebas seolah Songjin hanyalah kutu kecil takasat mata. “tapi siapa?”

“aku!” lantas Songjin melambaikan tangan namun Kyuhyun, sepertinya memang sedang berniat mengusili Songjin. Atau entah, itu hanyalah pembalasan sederhana atas pemaksaan sandwich sialan kemarin lalu untuknya.

“dimana?” Kyuhyun lalu mencolek Siwon disampingnya, “hei, kau dengar sesuatu?” tanyanya. “sepertinya aku mendengar seseorang memanggilku. Tapi aku tidak lihat dimana orangnya!”

---

 T- Tease

“Hyun Gi~a, Appa akan menjemput Eomma lalu kita akan pergi berjalan-jalan.” Sambil memakai jaket tebal Kyuhyun membalas senyuman Hyun Gi yang seolah telah mengerti apa yang Kyuhyun katakan padanya. “maksudku Appa dan Eomma saja.” lanjut Kyuhyun melebarkan senyuman lebih luas. “hanya Appa dan Eomma.”

Mendadak senyuman lucu diwajah bayi laki-laki 6 bulan itu berganti menjadi air wajah muram. Alis dan sudut mata bulatnya telah jatuh melengkung kebawah tanda kekecewaan mulai datang.

Seolah belum cukup bagi Kyuhyun membuat putranya kesal, dia menambahkan lagi hingga Hyun Gi kecil menjerit padanya, “tidak ada berkencan yang dilakukan dengan jumlah ganjil jadi lebih baik kau dirumah saja bersama Siwon Samchon, okay?”

“Pa!!”

“kecuali kau memiliki pasangan kecanmu sendiri?” alis Kyuhyun naik tinggi, “tidak ada bukan?” cibirnya, “jadi kau dirumah saja. Oh, dan jangan tunggu kami. Kami akan pulang sangat malam, mengerti?”

“Paaaaaa!!

“Appa pergi dulu. Jangan nakal okay! Bye!”

kemudian yang Kyuhyun dengar, ada suara teriakan penggalan kata sederhana ketika kakinya menuruni tangga menuju garasi— yang Kyuhyun tahu, biasanya itu tanda Hyun Gi memanggilnya. Kali ini, panggilan itu bercampur dengan senggukan tangisan kencang namun Kyuhyun hanya mengeluarkan tawa iblis tanpa peduli melanjutkan langkahnya seraya berkata, “aku selalu menang.”

---

 T- Talk

“bukan-bukan. Appa. Bukan ‘Pa!’. Ap-pa.” Ulangnya perlahan. Namun Hyun Gi kecil yang masih baru mampu mengeluarkan kata sepenggal-sepenggal saja, terus menerus mengulangi “Pa,” dengan wajah polosnya.

“bukan ‘Pa’, tapi ‘Appa’..”

“Pa!”

“Appa!”

“Pa!”

“Aish!”

Napas Kuyhyun menghembus kencang memandangi Hyun Gi yang sedang tersenyum manis mencoba menarik perhatiannya. Tak memahami betapa kecewanya Kyuhyun, hanya mendapat panggilan 2 huruf saja. “bagaimana kalau… eomma?” Kyuhyun lantas mencoba beberapa peruntungan lainnya.

Namun, hasilnya tak jauh berbeda. “Ma?” Hyun Gi bersuara dengan kening berkerut seolah melakukannya, membutuhkan energy ekstra.

“eomma! Eom-ma!”

“ma!”

“tsk!” terlalu lama, pada akhirnya Kyuhyun merasa jengkel karenanya. “hei, ada seorang bayi dengan usia sama denganmu di Belgia, sudah bisa memanggil ibunya dengan sebutan ‘mommy’ kenapa kau tidak?” protesnya. “—itu memang terdengar seperti bayi genius, tapi kau tidak bodoh, kalau dia bisa, kau juga pasti bisa!”

Kyuhyun terdiam begitu lama sampai tiba-tiba terlonjak panic, “kau— tidak mungkin mendapatkan otak Songjin kan? ya ampun, kukira kau akan menjadi pilot!!”