Triple Alphabet Drabble — W

Triple Alphabet Drabble – W

Wallflower

Dibelakang panggung, Songjin menahan nafasnya sambil mengibaskan tangan didepan wajah berharap muncul sedikit angin yang bisa membuatnya merasa tak sesak lagi setelah dikerumuni ratusan orang usai pagelaran busana terakhirnya dalam acara Seoul Fashion Week tadi.

“Good job.” Tahu-tahu dia mendengar suara berat dari arah punggungnya. Setengah panic Songjin menoleh. Kyuhyun berada disana dengan satu buket mawar merah.

Namun bukan itu yang membuatnya mendadak merasa lega. Adalah Kyuhyun yang langsung memeluknya erat sambil memberi usapan lembut dipunggungnya, mengatakan, “aku paling suka gaun dari model paling terakhir”

Yang membuat Songjin sempat berpikir keras namun lalu tertawa karena ingat model terakhir yang keluar adalah dirinya sendiri.

Ah, Kyuhyun sungguh begitu ingat betapa istrinya memuja ketenaran namun tak pernah benar-benar menikmati hal itu ketika mendapatkannya. Park Songjin kadang memang bisa polos itu.

---

Wisecrack

 

“Songjin, kurasa aku akan menjual Lyx dalam waktu dekat.”

Songjin memandangi Kyuhyun seolah tak percaya, “kau bangkrut?” tanyanya polos tidak lagi mengunyah strawberry-nya. “bagaimana bisa?”

Bahu Kyuhyun bergerak pelan menjawabnya, “selalu ada resiko disetiap keputusan kan?” ujar Kyuhyun santai, “kurasa aku baru membuat keputusan yang salah kemarin. Dan Lyx adalah taruhannya.”

“kau.. bertaruh? Lyx?” mata bulat Songjin mengedip jutaan kali secara cepat, “memangnya, taruhan macam apa yang kau lakukan sampai membawa lyx?” kini rahang Songjin benar-benar terjatuh.

“kalau taruhanmu.. dibayar dengan tas atau sepatuku saja.. bagaimana?”

lantas Kyuhyun terdiam. Sejenak mematung namun tak lama gelak tawanya mengisi ruang santai disana. “hahaha aku hanya bercanda Songjin—“ Kyuhyun menepuk kepala istrinya, “kau mudah sekali ditipu.” Dia mencibir.

“huh? Ber…canda?”

“Millennis mendapatkan surplus besar tahun ini— aku bahkan berpikir untuk membuat satu resort lagi dalam waktu dekat.”

“…..huh?”

---

 Wonderful

 

Tahu-tahu pintu depan menjeblak terbuka. Kyuhyun muncul dalam keadaan kuyup. Sambil melangkah masuk, dia membuka jas hingga menampakkan kemeja putih yang melekat pas membentuk tubuh.

Dia lalu menyibak rambut basahnya dengan jari dan ketika matanya tak sengaja berseborok dengan Songjin, wanita itu langsung terburu-buru memandangi vas keramik china dibelakang Kyuhyun seolah vas keramik itu adalah seorang Johnny Deep.

“Oh— hai!” bibir tebal Kyuhyun membentuk sebuah lengkung senyuman. Lagi-lagi Songjin buru-buru membuang wajah kearah lain, sambil meneguk liur dan mengumpat, “sialan” entah untuk siapa.

Ketika Songjin kira kondisi telah jauh lebih aman dia malah menemukan Kyuhyun sudah bertelanjang dada berjalan menuju ruang mesin cuci— ditangan kiri pria itu memegang kemeja putih tadi yang setengah basah.

Tubuh Songjin langsung melemas. Wanita itu segera menempelkan kening pada tembok terdekat kemudian menjedukkannya perlahan. Mulutnya, tak berhenti merepeti kata, “hidup itu kejam” sampai Kyuhyun kembali, dan mendapati wanita gila itu masih melakukannya.

“hidupmu..” Kyuhyun tampak heran memandangi Songjin, “berat sekali.. sepertinya ya??” lanjutnya begitu polos.