[KyuJin Series] Worddiction — Sweven


[KyuJin Series] Worddiction

Sweven

Cho Kyuhyun | Park Songjin | Choi Siwon | Cho Alena | Cho Hyun Gi

 

Sinar matahari siang itu sungguh menyilaukan mata— alasan cukup pantas bagi Kyuhyun ketika langkah kakinya tersaruk dan jatuh menindih sesuatu.

Oh okay, itu bukan sesuatu melainkan seseorang.

Seorang wanita dengan rambut halus sehalus sutera— serta aroma manis yang memabukkan.

Untuk beberapa saat saja, Kyuhyun tak memilih untuk bangkit. Seolah-olah tak mendengar suara rintihan karena tubrukan yang tidak direncanakan. Pemuda itu malah terdiam memejamkan mata sambil mengusap helai halus rambut wanita yang sedang ditindihnya, tanpa dirinya sadari.

Oh, atau mungkin sebenarnya Kyuhyun sadar. Hanya menolak untuk tak sadarkan diri mengingat dirinya sedang merasa terlalu nyaman— seperti memasuki sebuah ruangan dengan aroma therapy memenuhi ruang lingkup udara disana. Paru-parunya seolah sedang bersenang-senang dengan aroma manis tersebut seakan tak pernah mendapatkan wewangian semacam itu dan hidungnya sedang merekamnya. Kalau-kalau nanti dirinya tidak menemukan aroma ini lagi.

Gerakan kasar dan terburu-buru dari wanita tersebut lah yang kemudian menyadarkannya. Membuat mau tak mau dirinya berputar kesamping pada lahan kosong rerumputan hijau disana.

Tak sempat Kyuhyun berbicara, wanita tersebut sudah bangkit dan berlari. Kyuhyun baru tersadar bahwa ditangan wanita itu terdapat sebuah celana pendek berukuran mungil, berwarna pink dengan motif bunga matahari dan lebah.

Sembari otaknya mencerna, telinganya mendengar suara nyaring wanita tersebut sekali lagi berkata “YA AMPUN, PAKAI DULU CELANAMU ASTAGA!! APA ENAKNYA BERLARIAN HANYA DENGAN POPOK?!!”

Wanita itu berlari menjauhi Kyuhyun, entah mengejar apa. Kyuhyun hanya dapat memandangi punggung wanita itu— terlihat tak seberapa besar, namun memiliki lekuk tubuh sempurna. Modal yang sangat cukup jika harus digunakan untuk menggoda para pria.

Kemudian belum sempat juga Kyuhyun mengamati keseluruhan lekuk mempesona itu, tubrukan lain menghantamnya. Kini memang tak sampai membuatnya terpental dan jatuh terhempas seperti tadi— namun cukup kuat untuk mendorong tubuhnya hingga terhuyung dalam duduknya.

Ada sepasang lengan kecil yang tiba-tiba menggantung dilehernya, sedikit terasa seperti mencekik sebenarnya. Kemudian tubuhnya ikut bergoyang-goyang saat tubuh kecil itu melompat-lompat dihadapannya.

Tangan kanan Kyuhyun secara reflex memegangi punggung mungil dihadapannya saat guncangan semakin kuat, “Appa when we will assemble ouw toy plane again?” tanya gadis mungil dihadapannya itu dengan polosnya. Gadis ini bahkan masih tak sempurna mengeja r- yang entah bagaimana berubah menjadi ‘w’.

Rambut bocah ini berwarna kecokelatan. Matanya sungguh besar berkilat-kilat memancarkan semangat. Hidungnya mungil dan bibirnya kecil berwarna pink— bergerak-gerak lincah saat dirinya berbicara.

today?” Kyuhyun mendengar dirinya sendiri berkata, “but first of all, you have to wear your pants. There is NO six-year-old child still in diapers, you know?” ujarnya lagi, “go! Come to mommy!”

Kyuhyun menepuk-tepuk bokong gadis kecil itu dengan tangannya, lantas merasakan popok yang masih terpasang disana. Dia sempat tersenyum kepada gadis kecil itu sebelum bocah itu terlihat panic karena seseorang dari kejauhan berlari ke arah mereka.

“Oh no!” ujarnya terdengar lucu menggemaskan. Wanita yang tadi menubruk Kyuhyun tampak berlari mendekat namun Kyuhyun tak dapat melihat wajahnya karena sinar matahari begitu menyilaukan matanya.

Yang bekerja dengan baik hanyalah telinganya saja kali itu. mendengar wanita tersebut berkata, “pegangi diaaaa!!” yang bisa Kyuhyun pastikan adalah untuk dirinya, namun sayang gadis kecil itu segera melarikan diri setelah berkata, “Cyclops is coming!!”

Pemandangan konyol dua wanita berbeda usia sedang berkejar-kejaran, berisik karena saling berteriak satu sama lain menjadi tontonan Kyuhyun saat itu.

Gadis kecil itu tak tampak seperti berusia enam tahun. Kalau orang yang tak kenal, pasti akan mengira bahwa paling tinggi, usianya mungkin baru 4 tahun. Tubuhnya terlalu pendek untuk kisaran anak enam tahun. Tetapi langkahnya sudah sangat lincah. Terlalu lincah untuk anak-anak dalam kisaran enam tahun.

“pakai dulu celanamu yaaah! Berhenti berlari!!” begitu teriakan wanita yang Kyuhyun yakini sebagai ibu dari gadis kecil tadi. sedang sang ibu terus menerus mengatakan hal tersebut, sang anak malah tak berhenti berlari seolah memang sengaja ingin membuat sang ibu kewalahan.

Mulut kecilnya terus-terusan memekikan kata, “wohooo heeeelp. Cyclops is coming!! Cyclops—!!” dan Kyuhyun tidak bisa untuk tidak terbahak bahak mendengarnya.

Gadis kecil itu sungguh tega memanggil sang ibu dengan sebutan monster raksasa bermata satu yang memiliki rambut kacau balau. Tawanya bahkan tak berhenti ketika wanita tersebut dari kejauhan memanggilnya “Kyuhyun-ah bantu aku!!!” dia berkata seperti itu, namun Kyuhyun malah duduk bersila ditempatnya.

Kyuhyun enggan membantu. Tontonan itu terasa sayang untuk dilewatkannya, namun tiba-tiba keningnya terhantam sebuah bola kaki. Tersangkanya adalah seorang anak laki-laki dengan celana pendek biru gelap dari samping kirinya.

Dia meringis nyeri ketika Kyuhyun melemparkan tatapan tajam padanya sambil berkata, “Oops—“ bibirnya semakin meringis lebar dan bahunya menjadi tegang “sorry,” ucap anak lelaki itu padanya “no offense dad, but that was my score again, right? So I’m the winner??? So, does that mean you owe me the latest—“

Tak sampai anak itu selesai bicara Kyuhyun buru-buru menyela “Oh no no no no buddy, no. you wish!” ucapnya sambil menggelengkan kepala tanda tak terima.

Kyuhyun lantas bangkit dari duduk dan langsung menendang bola dihadapannya, yang tidak diperhitungkannya lebih dulu karena kemudian malah menyerang badan pohon disisi kanannya, dan langsung berbalik menghantam kepalanya lagi.

Disana, kemudian semuanya menjadi gelap. Lagi-lagi hanya telinganya yang bekerja mendengar suara-suara disekitarnya.

“Daddy awe you okay? Daddy? Daddy??”

“Kyuhyun-ah! Kau pingsan atau mati?”

“Appa! Jangan pura-pura pingsan! kau berhutang padaku satu kaset game—“

lalu suara-suara dari berbagai mulut tadi membaur menjadi satu teriakan saja. menjadi suara nyaring, menyebalkan, cempreng dan terbising yang begitu Kyuhyun kenal.

“KYU-HYUN-AHHH AWAAA—!!”

Dalam satu detik wajahnya mendadak terasa kebas saat bola kaki menghantam pipi sampai hidungnya sangat kencang. Songjin adalah tersangka utamanya. Gadis itu berada dua meter dihadapannya dengan raut menyesal karena tak sengaja menendang kearah yang salah hingga mengenai wajahnya.

“AS—“ gadis itu meringis melanjutkan teriakannya dengan satu mata tertutup dan sudut bibir yang terangkat. Wajahnya mengeryit kencang ketika bola miliknya sungguh menghantam pipi Kyuhyun.

Gadis itu langsung terburu-buru menghampiri Kyuhyun yang meringis kesakitan mengusap pipinya. “sakit?” tanyanya terlampau lugu hingga Kyuhyun hanya dapat mendengus sebal.

Kalau tidak sakit itu mustahil namanya. Sebuah bongkahan karet baru saja menghantam kulit wajahnya dengan kecepatan kencang. apa itu harus dipertanyakan lagi?? Kyuhyun bahkan yakin bahwa warna pipinya telah berubah drastis.

Sungguh Kyuhyun ingin membentak Songjin. Ingin menarik rambut panjang Songjin kuat-kuat dan menjedukkan kepala gadis itu kebadan pohon yang dipakainya sebagai sandaran punggung saat dirinya tak sengaja tertidur tadi.

Setidaknya itu akan menjadikan posisi mereka adil, satu sama.

Namun hembusan angin yang menggerakkan rambut kecokelatan Songjin membawa aroma familiar. Rasanya dia pernah menghirup aroma seperti ini. manis. Ini aroma buah!

Saat tubuh Songjin semakin mendekat, nyeri dikepala Kyuhyun semakin menjadi. Aroma itu semakin mendesak hidung serta paru-parunya. Dasar angin keparat! Sejak kapan angin memiliki aroma semanis ini?

“woah, kau mimisan!!” seru Songjin panic terburu-buru merogoh saku untuk mengambil sapu tangan lalu langsung menjepit hidung Kyuhyun dengan itu kuat-kuat. “mendengak dulu!!” perintahnya— menarik ujung rambut Kyuhyun hingga kepalanya mau tak mau mendengak seperti yang Songjin perintahkan.

Kini Songjin tampak menyesal. Gadis itu terduduk dihadapan Kyuhyun, bahunya merosot turun melemas, “maaf ya. Aku tidak sengaja.” Ucapnya dalam ekspresi yang tak biasa. Tetapi Kyuhyun tak berkata apa-apa.

Dirinya hanya diam memerhatikan wajah panik bercampur penyesalan milik Songjin. Tak menyadari ketika tangannya bergerak sendiri mengusap rambut gadis bermata besar tersebut— merasakan halusnya helaian rambut-rambut itu mengisi setiap sela-sela jemarinya lalu dirinya mengangguk begitu saja.

“woah. Darah.” Siwon baru menghampiri Kyuhyun dan Songjin setengah menit kemudian, lantas terkekeh geli menepuk punggung Songjin berkata, “tendanganmu oke juga,” Siwon mengangkat satu ibu jarinya, menyadarkan Kyuhyun bahwa dirinya baru saja bertindak aneh seperti terhipnotis menikmati betapa lembut helaian rambut Park Songjin.

Kyuhyun buru-buru menurunkan tangannya. Menyikut tubuh Songjin dengan siku lalu merampas sapu tangan yang Songjin pegangi dihidungnya, menjadi dipegangnya sendiri saat ini. wajahnya mendadak tak seramah beberapa detik yang lalu lagi.

Kini tampak kekesalan nyata pada raut wajah tampan milik Kyuhyun. Dia melirik tajam Songjin begitu geram, tak peduli pada rasa takut Songjin yang mendadak timbul ketika Kyuhyun melakukannya.

Kyuhyun mendengus kencang, “matamu dikaki, huh?!” makinya ketus. Siwon lantas mendecah santai dengan kedua tangan dipinggul usai pria itu mengusap peluhnya, “salah siapa tertidur? kalau ingin tidur lebih baik kau pulang saja. untuk apa tidur ditaman seperti ini??” sindir penyuka olah raga itu tak kalah ketus.

Siwon memerhatikan Kyuhyun begitu sengit lalu mendesah seraya berjalan pergi sambil merogoh saku celana, “pulang sajalah. Ayo!” perintahnya. Hilanglah sudah hasrat bermain bolanya kali ini.

“sakit?” Kyuhyun menurunkan pandangannya pada Songjin lagi ketika gadis itu kembali bertanya padanya. Kali ini terdapat air dipelupuk matanya— sudah menggumpal nyaris tumpah. “aku kan tidak sengaja Kyuhyun-ah! Maaf”

“Tck!”

Kyuhyun hanya dapat berdecak pada permohonan memelas seperti itu. dia buru-buru membuang wajahnya pada arah lain hingga tak perlu melihat betapa menyedihkannya wajah Park Songjin kali ini.

Pada jarak tiga meter didepannya terdapat seorang gadis mungil yang sedang berlarian tanpa alas kaki untuk menghindari sang ibu dengan mangkuk ditangannya. Bocah itu tampak riang tertawa ketika berhasil bergerak lebih gesit dibanding sang ibu.

Mulutnya terus menerus meneriakkan kata “kejar aku!! kejar aku!!” selagi sang ibu malah berteriak kepadanya untuk berhenti berlari dan meminta sang suami agar menangkap dan memegangi putri mereka “pegangi diaaaa!!!” kata sang ibu.

Mendadak Kyuhyun merasa linglung. Mendadak, dirinya teringat akan mimpi singkatnya. Wanita didalam mimpinya juga berlarian seperti itu mengejar putrinya dan kebetulan ataupun tidak, saat ini gadis kecil itu tak memakai celana. Hanya popok putih yang terpasang disela-sela kaki-kaki pendeknya.

Sontak saja hal itu membuat Kyuhyun malah tersenyum melupakan rasa nyeri pada pipi dan hidungnya. Matanya seksama memerhatikan keluarga tersebut lekat. Semakin diperhatikan, semakin membuatnya ingin tertawa.

Dirinya baru ingat akan gadis yang hampir garis miring sedang menangis karena ulah tololnya sendiri saat ini ketika dirinya mulai mendengar suara senggukan. “maaf ya” ulang Songjin terdengar serak.

Kyuhyun menarik napas panjang lalu membuangnya perlahan-lahan. Diwaktu yang sama, juga mengumpulkan kesabarannya. “aku bukan baru saja kehilangan hidungku atau apa—“ katanya mengurangi kadar sinis, walau masih cukup kesal kepada Songjin “berlebihan sekali.” Matanya memicing memerhatikan bibir Songjin yang bergetar.

Gadis itu mengigiti bibirnya kuat-kuat— kali ini, Kyuhyun langsung teringat bentuk serta warna bibir gadis kecil didalam mimpinya yang menagih janji kapan mereka akan merakit pesawat mainan mereka bersama lagi. bibir mereka sama-sama berwarna pink, pun memiliki bentuk serupa.

Hembusan angin lebih kencang kembali datang. Kali ini sungguh membuat Kyuhyun menengadahkan kepala saking kesalnya. Seolah dilangit sana, terdapat dewa angin sedang bermain-main dengan kipas besarnya sedang menggoda dirinya. Atau mengajak berkelahi.

Hembusan angin itu lagi-lagi membawa aroma manis familiar tadi. percayalah, hidungnya ini sudah menyimpan aroma tersebut baik-baik, dan kini Kyuhyun barulah menyadari bahwa seluruh wewangian manis itu berasal dari tubuh Songjin.

Keningnya berkerut kencang saat menyadarinya. Dirinya memandangi Songjin bingung, bercampur rasa terkejut, panic, serta berbagai rasa-rasa tak tergambarkan lainnya, sedang mengoyak akal sehatnya.

Akal sehatnya terus mengingatkannya bahwa itu hanya mimpi— seberapapun itu terasa nyata. Itu hanya mimpi. Dan seperti yang diketahui, bahwa mimpi hanyalah bunga tidur saja.

Kyuhyun kemudian mendengus kuat-kuat, kembali membuang wajahnya pada hal lain. dia pasti sudah gila. Tidak mungkin wanita didalam mimpinya adalah Songjin. iyakan?

Wanita itu memiliki bentuk tubuh yang— sebentar, mata Kyuhyun bergerak bagai scanner meneliti tubuh Songjin. Songjin memiliki tubuh yang tidak terlalu buruk. Tubuh wanita didalam mimpinya memang terlihat lebih berisi dengan lekukan tegas pada pinggul.

Sedikit mengherankan jika wanita tersebut benar telah menghasilkan dua orang anak dari tubuh sekecil itu, secara teoritis semestinya tubuhnya tak lagi memiliki bentuk bak gitar spanyol.

Tapi begitulah adanya.

Disini, tubuh Songjin terlihat lebih langsing, namun cara wanita itu berjalan, lagi-lagi mengingatkan Kyuhyun akan Songjin. dan persis, seperti kali ini ketika Songjin berjalan meninggalkannya.

Iya, tunggu sebentar. Songjin meninggalkannya?

“YAAH!” Kyuhyun segera sadar akan hal tersebut dan memekik tak terima. Gadis itu sudah melakukan kekerasan padanya, lalu pergi begitu saja! memangnya begitu seharusnya sikap seseorang yang baru saja tertangkap basah melakukan kekerasan?

“kenapa pergi?!”

“kau diam saja sejak tadi. percuma saja aku berbicara! meminta maaf dengan orang gaggu.” Dengus Songjin berbicara seraya mengelap air matanya menggunakan punggung tangan. Gadis itu mencebikkan bibir bawahnya, lantas entah bagaimana malah membuat Kyuhyun menyadari betapa menggemaskannya wajah Park Songjin saat sedang merajuk.

Namun kemudian akal sehatnya mengambil alih lagi. Kyuhyun menggeleng-gelengkan kepala seolah-olah dengan melakukan hal tersebut sel-sel otaknya dapat bekerja selayaknya lagi.

Dirinya kembali waras.

“bantu aku berdiri kalau begitu!!”

“yang sakit itu wajahmu. Bukan kakimu! Berdiri saja sendiri!!”

“Yaaah! Park Songjin! Kau—!!”

“kau tidak akan memukulku kalau aku mendekat?”

apa dia bilang? Memukul? Apa menurut Songjin, selama ini dirinya adalah lelaki yang senang melakukan kekerasan terhadap wanita?

Atau yeah, jika telah berhubungan dengan gadis ini, kadang dirinya sering bertindak diluar nalar, tanpa disadarinya sendiri.

Tapi itu bukan berarti dirinya pernah melakukan kekerasan— sebentar, Oh iya dirinya memang pernah menjitak, um.. men—dorong… men—.

Ah! tapi itu kan hanya bercanda saja! lagipula bukankah memang seperti itulah cara berkomunikasi mereka selama ini? jauh dari kata lembut?

Kepala Kyuhyun menggeleng. Dia bersungguh-sungguh kali ini. “tidak.” Katanya melembut “tolong bantu aku.” dan sungguh kakinya terasa kebas karena tertidur dalam posisi duduk bersila. Sebenarnya berapa lama dirinya tertidur tadi?!

“ayo!” Songjin mengulurkan tangannya. Masih tampak menjaga jarak darinya entah mengapa. Mungkin takut kali ini Kyuhyun benar-benar akan membalas perlakukannya karena telah membuat hidungnya mengeluarkan darah.

Diam-diam Kyuhyun merasa kesal. Dengusan serta lirikan tak percaya dipertontonkannya berulang kali ketika dirinya menggapai tangan Songjin, lalu menarik gadis itu untuk menggantungkan tangan kanannya pada bahu Songjin.

Sambil berjalan menuju Siwon yang tengah bersedekap memerhatikannya Kyuhyun melepaskan sejenak sapu tangan dari hidungnya, dan menghirup aroma rambut Songjin.

“strawberry” mulutnya menggumam sendiri, kemudian menenggelamkan lagi hidungnya pada puncak kepala Songjin. kepalanya mengangguk-angguk usai mendapatkan beberapa jawaban kasar atas pertanyaan buatannya sendiri.

“aku mau strawberry!” Songjin menyengir lebar menoleh. Matanya seketika berkilat ketika buah kesukaannya disebut-sebut.

Langsung saja Kyuhyun mendelik padanya, “siapa yang sedang menawarimu strawberry?” omelnya “aku bilang, minuman anak itu jus strawberry!” dirinya berdalih— menunjuk seorang bocah yang sedang memegang gelas plastic berisi cairan dengan warna merah menggunakan dagunya.

Perdebatannya bisa saja berlanjut jika jarak mereka dengan mobil milik Siwon berada puluhan meter didepan sana. Pun anggaplah Songjin menyesal telah melakukan hal diluar batas kesopanannya, gadis itu mendadak bungkam dan memilih mengerucutkan bibir saja ketika Kyuhyun berbicara dengan nada tak bersahabat dengannya.

Tak pernah sadar bahwa Kyuhyun mengamati setiap gerakan sederhananya, lalu terkadang, hal tersebut membuat senyuman simpul pada sudut bibir Kyuhyun.

“ah, modus baru lagi.” desis Siwon usai Songjin masuk kedalam kursinya. Ketika pria itu membantu Kyuhyun untuk masuk kedalam kursinya sendiri. “padahal hanya wajahmu yang sedang sakit. Memangnya kakimu kenapa?” tiba-tiba Siwon mendendang-tendang kaki adiknya hingga Kyuhyun mengaduh kencang.

“nyeri!!” teriak Kyuhyun mencengkram bahu Siwon untuk menyeimbangkan lagi tubuh limbungnya. Duduk bersila berjam-jam itulah alasannya! Bukan karena modus seperti perkiraan Siwon tadi.

“kau menyukainya kan?”

“kau ini bicara apa?!”

“eey!” kedua alis Siwon bergerak naik dan turun menggoda, “kau manis sekali rupanya!”

“dan kau menggelikan. Siapa yang menyukai Cyclops itu?”

“tentu saja kau, Cho Kyuhyun. Kau.”

“aku? hah! mungkin itu kau. sejak tadi ‘kan kau yang menghabiskan waktu dengannya, bukan aku.”

Siwon terdiam sesaat— lantas tak sampai setengah menit tersenyum penuh arti. Menutup kembali pintu yang telah Kyuhyun buka untuk dirinya sendiri, “kau cemburu ya? Iya? Eey—“

“Hyung!”

“hey, sapu tangan Songjin menarik ya. Kau sampai mengendusnya terus menerus begitu.”

“ada darah yang terus keluar dari hidungku, Hyung.” Kyuhyun mulai geram “tenang saja, kalau sapu tangan ini sudah tidak bisa menampung, aku akan menggunakan pakaianmu nanti. Sekarang ayo kita pulang!”

104 thoughts on “[KyuJin Series] Worddiction — Sweven

  1. blm menikah aja kyuhyun udh mimpiin punya anak:v mana dua lagi anaknya ples istri yg cantik:v songjin tuh istrinya wkwk.. itu adalah petunjuk dari tuhan tentang jodohmu kyuhyun:v

Leave a reply to My labila Cancel reply