[KyuJin Series] Types Of Love — Skinny Love

Types Of Love Series

1. Skinny Love | 2. Unconditional Love | 3. Unrequited Love | 4. Possessive Love | 5. Platonic Love | 6. Limerence

 

 

Suara bising tadi adalah suara terakhir menutup habisnya persediaan peluru pada senapan Kyuhyun. Namun desahan kecewa masih lolos berulang kali dari mulut Songjin.

“Kau ini kenapa? Aku sudah berusaha.”

“Kau kurang berusaha.” Balas Songjin memekik. “Aku ingin boneka kelinci itu!” kedua mata besarnya melirik sekilas pada sebuah boneka kelinci putih berpita biru. Ukuran boneka paling besar yang ada didalam kios free shoot free dolls taman bermain tersebut.

“Kau bisa mencobanya sendiri kalau begitu. Ini sulit sekali, Songjin!”

“Karena itu aku memintamu melakukannya!”

Sebelah alis Kyuhyun segera meranjak naik secepat kilat. “Lagipula aku bukan pacarmu, kenapa aku harus bersusah payah mendapatkan boneka itu? Lihat sekitarmu, mereka semua pasangan! Sekarang coba lihat kita!”

Songjin menelan liur pahit– susah payah. Desahan kecewa terakhirnya melolos bersama bahunya yang melorot. Kakinya yang tidak seberapa panjang dipaksanya berjalan menuju keramaian. “Kau benar.” bisik Songjin lirih, “lebih baik kita membeli makan malam kalau begitu.”

“Songjin!”

“Ada kedai mie dingin disana. Ayo.”

“Tungg– YAA! Park Songjin!” Kyuhyun menggeram kencang “dasar keras kepala.” kesal Kyuhyun meremas senapan plastic ditangan. Namun tak kunjung dikembalikan pada sang pemilik kios meski lelaki tersebut sudah menegadahkan tangan didepan dadanya.

Tangan kanannya kemudian mulai merogoh saku celanannya. Mengeluarkan dompet hitam kulit terburu-buru. “Aku beli semua pelurumu.” Ujar Kyuhyun membanting lima lembar sekaligus sepuluh ribu won ke atas meja kayu.

** ** **

 

“Kau mau mie– HEY! Sakit!”

Songjin hampir mengisi kedai mie dingin sempit dan ramai itu dengan teriakannya setelah Kyuhyun melemparinya sebuah benda besar dan empuk. Tanpa merasa bersalah Kyuhyun segera mengambil tempat disebelah Songjin, memesan ocha dingin.

Ada peluh yang terlihat seperti titik-titik embun pada kening Kyuhyun. “Kau mendapatkannya? Woah.”

“Terimakasih kembali, kalau begitu.” Sindir Kyuhyun cepat. Menenggak langsung segelas penuh ocha dinginnya, lalu melirik gadis disampingnya jengkel. Tetapi melihat Songjin memeluk boneka kelinci keparat hasil kerja kerasnya, kekesalannya mulai menguap perlahan-lahan.

Songjin terkekeh riang, “terimakasih banyak Kyuhyun-ah!” serunya senang.

“Apa?”

“Terimakasih.”

“Aku tidak dengar.” sahut Kyuhyun dingin tanpa menoleh. Ia memesan mie untuknya sendiri tanpa menghiraukan ulah Songjin yang menusuk-tusuk lengan tangannya dengan telunjuk gadis itu sendiri.

“Apalagi sekarang?!”

Songjin tidak langsung menjawab. Ia menahan senyuman meyakinkan dirinya sendiri bahwa ia benar-benar telah jatuh cinta kepada sahabatnya sendiri. Jika itu bukan hal paling memalukan dimuka bumi ini, setidaknya itu terasa memalukan baginya.

“Aku tahu apa yang kau pikirkan. Jangan coba-coba merengek lagi.”

“Tidak.”

“Tidak apa?”

Songjin kembali tersenyum. Sungguh keparat dan luar biasa sial karena kali ini Kyuhyun menangkap senyum cerah gadis sembilan belas tahun itu kemudian matanya malah hanya bisa menangkap pemandangan itu saja seolah ditempat sebesar ini, hanya terdapat mereka saja.

“Terimakasih banyak, Kyuhyun-ah.”

“Aku tahu.” Desah Kyuhyun putus asa. Merasa bersyukur karena dirinya tidak sedang berdiri namun duduk. Jadi ia tidak perlu merasakan kuyunya lutut ketika Park Songjin mengucapkan kalimat tersebut tulus.

Alih-alih terpesona Kyuhyun segera berdehem– membuang pandangan ke segala arah “Berhenti memeluk boneka itu.” tegurnya ketus merampas boneka seukuran tubuh gadis itu sendiri kemudian menjatuhkan tangan kanannya pada pangkuan Songjin “tanganku sakit memegang senapan plastic sialan tadi. Cepat pijiti!”